Rajapoker88

Ratna Sarumpaet Cs Jangan Ngimpi Aksi 1 Juni Bakal Mulus, Lihat Nih.....Polisi Sudah Bertindak!!


RAJAPOKER88 - Momen hari lahirnya pancasila yang jatuh pada 1 Juni 2016 mendatang akan dijadikan momentum bagi sejumlah organisasi untuk menuntut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera melakukan penetapan tersangka kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok atas kasus Rumah Sakit Sumber Waras dan beberapa kasus-kasus lainnya.

ktivis perempuan Ratna Sarumpaet menyebut pihaknya bersama beberapa elemen masyarakat yakni Gerakan Tangkap Ahok (GTA), Aliansi Masyarakat Jakarta Utara (AMJU), buruh tergabung Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) pimpinan Said Iqbal, Orang Kita yang diinisiatori Ahmad Dani akan menggelar sidang rakyat di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bagi Ahok. Tujuannya satu, KPK didesak segera memakaikan rompi 'Orange' kepada Ahok. 

"Kita berkomitmen bahwa masalah Ahok bukanlah sekedar masalah Ibukota Jakarta saja, akan tetapi masalah bangsa Indonesia. Ini adalah sebagai amunisi kita untuk menggulingkan dan menurunkan manusia aneh itu," terang Ratna.


Ratna menegaskan Ahok menjadi tersangka adalah hal yang mutlak.


Menanggapi hal itu, Polda Metro Jaya mempersilakan Ratna melakukan hal tersebut. Namun, Polisi berharap aksi tersebut tidak timbul kericuhan seperti kejadian beberapa waktu lalu di depan gedung KPK saat sejumlah massa HMI melakukan aksi unjuk rasa menuntut Wakil Ketua KPK Saut Situmorang Mundur.

Polisi mengaku sulit memprediksi timbulnya kericuhan. Pasalnya, apa yang telah direncanakan serta langkah antisipasi tak sejalan dengan apa yang ada di lapangan. 

"Ke depan kita tidak mau hal tersebut terjadi tapi kenyataan di lapangan beda dengan apa yang di atas meja," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Awi Setiyono, Senin (23/05/2016).

Bahkan, Awi menuturkan, pihaknya tak mau kembali kecolongan saat kerusuhan di depan Gedung KPK dalam menuntut Saut Situmorang mundur. Karena saat itu, Polisi membaca bahwa unjuk rasa berjalan damai dan tidak ada niatan dari pendemo berbuat anarkis. Namun, kenyataan di lapangan berbeda.

"Dari pendemo awalnya sudah niatnya rusuh, buktinya dia bawa telur lempar-lempar petugas berarti memang sudah niat dari awal. Terakhir, sudah diperintahkan Pak Dirkrimum oleh Pak Kapolda untuk lidik kejadian tersebut dan kemarin masih menganalisa terus siapa berbuat apa harus jelas. Massa ini kan, jangan sampai kita salah tangkap," jelas Awi. 


"Maksudnya pencegahan dari polisi bagaimana menghadapi massa memang anarkis tentu tahapan-tahapan yang harus dipejelas. Sejauh mana toleransinya, eskalasinya sedang dibahas pagi hari ini," tandas Awi. (RAJAPOKER88)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.