Rajapoker88

Jokowi ke Hambalang Cari Pangeran Lengan Panjang


- RAJAPOKER88 - Sebenarnya kita sudah biasa melihat Jokowi blusukan. Namun kenapa blusukannya Jokowi ke Hambalang melihat proyek mangkrak menjadi sangat spesial? Karena selama beberapa minggu ini SBY sibuk ngoceh soal pemerintahan Jokowi, kampanye, katanya Demokrat harus memang di 2019 dan menyiapkan Bu Ani sebagai Capres. Jadi kedatangan Jokowi ke Hambalang praktis membungkam ocehan SBY.

Meski Jokowi kini seorang Presiden, namun beliau tetaplah orang Solo. Jokowi dengan segala fasilitas dan jaringan yang dimilikinya sangat mungkin untuk membalas ocehan SBY dengan ucapan straight untuk pemerintah sebelumnya. Namun Jokowi memilih diam dan sibuk sendiri dengan aktifitasnya. Lucunya, aktifitas Jokowi ini sangat telak memukul lawan politiknya hinga terkapar.

Anda masih ingat dengan Bakrie? Politisi ini dulu sempat juga ngoceh, tapi Presiden Jokowi tiba-tiba membuat keputusan soal Lapindo, rakyat dapat uang ganti langsung ke rekening masing-masing tanpa perantara calo atau birokrasi rumit.

Begitu juga dengan sidang MKD yang lucu dan absurd itu, Jokowi menjawab “menghormati proses yang berlangsung.” Namun melihat gelagat penyelamatan Setya Novanto semakin ketara, Jokowi mengundang pelawak ke istana tepat di malam hari sidang MKD. Tanpa kata-kata dan komentar apa-apa memang, tapi publik jadi memilih ikut tertawa bersama Jokowi. Maksudnya menertawakan MKD.

Kembali ke soal Hambalang, sebenarnya Jokowi tidak hanya membungkam ocehan alay SBY, namun juga memberi pesan jelas kepada KPK dan penegak hukum untuk menjemput Ibas sang pangeran lengan panjang. Karena walau bagaimanapun Ibas adalah Sekjen Partai Demokrat seangkatan dengan Anas, Nazarudin dan Anggie.

Pertanyaannya, jika Anas sebagai Ketum, Nazaruddin Bendahara dan Anggie wakil Sekjen semuanya ditangkap hanya dengan celoteh Nazarudin, mengapa sekjennya -Pangeran lengan panjang- tidak masuk penjara juga? Bukankah berkali-kali Nazarudin menyebut nama Ibas namun KPK tak pernah sekalipun berhasil memanggil Ibas, meski hanya sebagai saksi. Sempat dipanggil, namun Ibas mangkir. Logika sederhana saja lah. Rakyat Indonesia tidak bodoh.

Kedatangan Jokowi ke Hambalang membuka luka lama, betapa triliunan rupiah hanya dijadikan ajang main-main oleh setan-setan Cikeas. Rakyat lebih terluka lagi jika melihat sang pangeran atau putra rajanya masih bisa senyam-senyum di samping mama.

Proyek Hambalang kemungkinan besar tidak akan diteruskan karena 2012 lalu sudah dinyatakan zona rawan, labil. Itulah kesimpulan tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
(PVMBG) yang kemudian menjadi referensi penting bagi MA untuk menjebloskan Andi Malarangeng ke penjara.

Kalaupun Jokowi menyatakan akan mengambil langkah Hambalang ke depan, saya pikir itu hanya bahasa isyarat bahwa kasus korupsi Hambalang sama mangkraknya dengan bangunan yang ada saat ini. Ada kasus yang belum selesai. Kebetulan koruptornya juga jadi bagian dari Tour de Java. Ini persis ibarat pepatah, sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Sekali ke Hambalang, ada dua tiga orang terhenyak prihatin.

Jokowi memang tak akan langsung menyatakan “usut tuntas korupsi Hambalang,” sama seperti tidak akan menyatakan “pecat Setya Novanto.” Beliau selalu bisa memberi simbol-simbol agar rakyat mengerti. Soal apakah penegak hukumnya akan diam saja, kongkalikong dan sebagainya, itu sudah wilayah mereka. Rakyat akan melihat itu. Intinya Presiden Jokowi sudah memberi informasi yang jelas, meskipun tanpa kata-kata langsung.

Nah soal Hambalang ini menarik. Jika Jokowi kembali meminta menteri PU untuk cek kelayakan tanah dan bangunan, apakah bisa dilanjutkan atau tidak? Itu hanya sebuah penegasan bahwa Hambalang tidak layak bangun dan memang tidak bisa dilanjutkan.

Kalau mantan Menpora, Roy Suryo mengatakan Hambalang dilarang dilanjutkan oleh KPK dan DPR, itu karena KPK merujuk pada temuan serta kesimpulan PVMBG. Bukan ujuk-ujuk dilarang tanpa alasan. Bukan juga boleh dilanjutkan begitu saja. Khusus soal ini, pembaca sewordcom saya minta tidak emosi. Kita harus memaklumi karena kepakaran Roy Suryo adalah analisa video porno dan sekitar selangkangan, bukan kultur tanah dan bangunan.

Ke depan apakah KPK akan kembali melanjutkan kasus mangkrak Hambalang? Seharusnya begitu. Karena sekali lagi ini soal uang triliunan yang dibuang-buang begitu saja oleh setan-setan Cikeas.

Saya prediksi, beberapa minggu ke depan Ibas akan dipanggil. Dan Jokowi akan kembali mengundang grup lawak untuk makan malam di Istana. Tidak mungkin? Namanya juga prediksi.



Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.