Rajapoker88

SBY Diujung Tanduk, Simak!! Begini Perintah Kapolri Terhadap Buronan Kasus Century


RAJAPOKER88 - Buronan kasus Bank Century Hartawan Aluwi yang ditangkap di Singapura telah dipulangkan ke Indonesia. Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan pihaknya akan terus memburu aset Hartawan yang belum disita.


"Sudah dilakukan pengejaran bahkan yang di Hong Kong itu sudah kami gugat dan dari pemerintah Indonesia menang. Enggak tahu nanti perkembangannya tapi dari proses peradilan itu sudah menang," kata Badrodin di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (22/4/2016).


Badrodin menjelaskan tidak langsung semua aset Hartawan dapat disita. Namun, kata dia, akan diupayakan satu per satu. "Karena kalau aset yang sudah di luar (negeri) apalagi juga terkait dengan gabungan perusahaan dengan pihak lain tentu harus ada upaya hukum yang jelas sehingga bisa langsung eksekusi, tidak bisa serta merta kita eksekusi," ujar Kapolri.

Kalau yang terkait dengan ini (Century) masih ada dua (orang buron," kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti di di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (22/4/2016).

"Kan tetap kita lakukan, upaya-upaya-upaya polisi kan tidak gembar-gembor, tapi tetap kita bekerja untuk menangkap yang dua orang lagi," sambungnya saat ditanya upaya apa dilakukan untuk mengejar dua buronan itu.

Badrodin menjelaskan, kendala yang dihadapi dalam menangkap buronan di luar negeri adalah, polisi tidak punya kewenangan untuk menangkap langsung di negara lain.

Sebelumya buronan BLBI Samadikun Hartono ditangkap setelah 13 tahun dan kini sudah dipulangkan ke Indonesia.

Samadikun (68) telah divonis bersalah dalam kasus penyalahgunaan dana talangan atau BLBI senilai sekitar Rp 2,5 triliun yang digelontorkan kepada Bank Modern menyusul krisis finansial 1998.
Kerugian negara yang terjadi dalam kasus ini adalah sebesar Rp 169 miliar. Berdasarkan putusan Mahamah Agung tertanggal 28 Mei 2003, mantan Presiden Komisaris Bank PT Bank Modern Tbk itu dihukum empat tahun penjara.
Sejak 2003, buronan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) Samadikun Hartono berhasil lolos dari kejaran Tim Terpadu Pencari Tersangka dan Aset Terpidana. Lalu apa hubungannya dengan SBY?


Sampai saat ini, skandal Bail -Out Bank Century masih dibayangi dugaan-dugaan dan banyak ditemukan kejanggalan-kejanggalan. Kemenangan pasangan SBY Boedioeno dalam Pilpres 2009 lalu, dicurigai banyak kalangan ada kaitannya dengan dana Penyertaan Modal Sementara (PMS) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk Bank Century.

Hal ini juga dipaparkan oleh George Junus Aditjondro dalam bukunya “Cikeas Kian Menggurita”. 

Dalam buku tersebut disebutkan bahwa asal uang Kampanye SBY-Boedioeno pada Pilpres 2009 berasal dari Bank Century, Bank Maspion, dan Bank Akita.

 “Inti yang ingin saya sampaikan dalam buku ini ada di BAB IV. Dalam pandangan saya, terbentuknya pemerintahan SBY-Boediono tidak jauh dari pelanggaran besar saat proses pemilihan umum. Kemenangan Partai Demokrat, SBY, juga Boediono tidak sah. Mereka juga menjalankan pemerintahan ilegal,” papar George.

Jadi dengan kata lain, keputusan untuk menyediakan dana PMS bagi Bank Century, bukan hanya dimotivasi untuk menyelamatkan Bank Century yang bermasalah, dan juga bukan demi menjaga stabilitas ekonomi nasional. Lebih tepatnya, rencana menyelamatkan Bank Century didorong motivasi untuk menyediakan dana kampanye. Namun kejanggalan-kejanggalan tersebut seolah dianggap kasat mata berlalu begitu saja.


Untuk kasus BLBI sendiri menyeret besan SBY, Aulia Pohan yang menjabat sebagai Deputi BI.  Aulia pohan sendiri 'dijebloskan' oleh Antasari Azhar yang saat itu menjabat sebagai Ketua KPK yang kemudian Antasari Azhar 'dijatuhkan' dalam kasus pembunuhan Nazaruddin Syamsuddin. 
Hmm.... Sungguh indah bila semua bisa tersibak!

Pengucuran dana BLBI ini memang murni instruksi Soeharto. Dan pengakuan Gubernur BI yang bertanggung jawab atas mengucurnya dana 114 triliun, Soedrajat Djiwandono. 

Soedrajat Djiwandono sendiri merupakan kakak ipar Prabowo Subianto. Soedrajat sekarang menjadi dewan pembina Gerindra, dan anaknya menjadi bendahara umum Gerindra. Lalu apa hubungannya BLBI dengan Megawati ? 

Padahal saat keluar Kepres 1998 dan instruksi Soeharto, saat itu Megawati merupakan Ketum partai oposisi. Lagi pula Gubernur BI adalah Soedrajat Djiwandono yang merupakan ipar Prabowo. Sementara Prabowo sendiri menantunya Soeharto. 

Yah dalam politik semua bisa saja dihubung - hubungkan walau tidak berhubungan. 

Langkah Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) di Beijing, China dalam membangun jaringan informasi anti-korupsi dan memastikan tidak ada safe haven bagi para koruptor yang telah menjadi buronan di Asia Pasific idambut baik oleh Kejaksaan Agung.

‎Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, Tony Spontana‎ mengatakan bahwa rencana Presiden Jokowi tersebut akan membuat tim pemburu koruptor yang diketuai oleh Wakil Jaksa Agung, Andhi Nirwanto semakin mudah untuk menangkap para koruptor yang telah menjadi buronan dan melarikan diri ke luar negeri untuk menyembunyikan harta hasil korupsinya.

Sehingga satu per satu buronan karuptor bisa tertangkap dan bisa dilanjutkan kembali kasusnya sehingga jelas tentang skandal Century dan jelas tentang skalndal BLBI yang sebenarnya tidak ada sangkut pautnya dengan Megawati.



Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.