Rajapoker88

OOh Ternyata ini Dalangnya Yang Menyebarkan Isu Ahok Barter dengan Agung Podomoro


RAJAPOKER88 - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama curiga ada agenda setting untuk membenarkan langkah sabotase pasal yang dilakukan DPRD DKI Jakarta dalam kasus dugaan barter kebijakan antara dirinya dengan pengembang reklamasi.

Menurut Gubernur, Wakil Ketua DPRD dari Gerindra M Taufik berusaha memutarbalikan fakta status tersangka korupsi reklamasi terhadap saudara mantan Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Mohamad Sanusi.
"Saya mulai berfikir Taufik (Ketua Balegda DPRD DKI) ingin menghindarkan diri, dia mau menyelamatkan diri supaya ada alasan kenapa dia minta dihilangkan 15 persen (kontribusi tambahan)," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Senin (23/5/2016).
Penangkapan Sanusi lewat operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebelumnya menguatkan dugaan bahwa terjadi kongkalingkong antara Sanusi selaku anggota Badan Legislasi Daerah (Balegda) DPRD DKI Jakarta dengan Direktur Utama PT. Agung Podomoro Land (APL) Ariesman Widjaja.

Diduga, ada "deal" khusus untuk melonggarkan kewajiban tambahan sebesar 15 persen formula dari Gubernur Ahok dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Zonasi Kawasan Strategis dan Tata Ruang pantai Utara Jakarta.
Taufik pun sebelumnya mengakui bahwa dirinya menyisipkan kata kontribusi tambahan yang diwajibkan pelaksana reklamasi minimal 5 persen dari luas lahan pulau dalam bentuk pembangunan infrastruktur di Ibu Kota. "Kami mengatur alas bawah, maksimal berapa terserah eksekutif," terang dia beberapa waktu lalu.
Usulan Taufik itu jauh lebih kecil dibandingkan keinginan pemerintah mengenai kontribusi tambahan yang detailnya diatur dalam peraturan gubernur. Formula dari pemerintah untuk kontribusi tambahan yakni 15 persen dikali nilai jual objek dan lahan yang dijual.

Berdasarkan simulasi, rumus yang diusulkan pemerintah itu jauh lebih menguntungkan dibandingkan dengan usulan Taufik. Pemerintah berhasil mengumpulkan Rp 48,8 triliun dari 13 pulau, sedangkan rumus Taufik hanya Rp 28,3 triliun.
"kalau sekarang kan dugaan awal sogok sanusi ada hubungan dengan menurunkan persentase. kok sekarang aku yang dikejar-kejar?bingung aku. yang nyolong siapa, yang terima duit siapa?," ungkap Ahok kesal (RAJAPOKER88)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.