Nyawa sang balita melayang diduga akibat dianiaya Y, sang pengasuh.
Depok - Ini peringatan bagi para orangtua. Terlebih bagi suami istri yang sibuk mencari nafkah, sehingga harus memakai jasa pengasuh balita untuk menjaga buah hati mereka.
Seperti yang dialami Gadis Julianti Permatasari (22). Warga Kebagusan, Jakarta Selatan itu harus kehilangan anak kandungnya yang bernama Bastian Emeraldi. Di usianya yang belum genap berusia tiga tahun, nyawa sang balita melayang diduga akibat dianiaya Y, sang pengasuh.
Kematian Bastian tak hanya menyisakan pilu yang mendalam bagi Gadis. Reza, mantan suaminya juga tak kalah emosi. Dialah yang datang ke Polsek Pasar Minggu, Jakarta Selatan untuk membuat laporan. Reza yakin kematian anaknya tidak wajar. Betapa tidak? Sekujur tubuh sang bocah dipenuhi luka lebam.
Reza membuat laporan ke Polsek Pasar Minggu pada Rabu, 23 November 2016, sehari setelah kematian anaknya. Kepada polisi, Reza menceritakan semuanya tentang Bastian.
"Ayah korban membuat laporan ke Polsek Pasar Minggu. Namun kasus ini telah dilimpahkan ke Polres Depok," ucap Kepala Sub Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (Kasubnit PPA) Polresta Depok, Jawa Barat, Ipda Nurul Kamila Wati saat dikonfirmasi Kamis malam, 24 November 2016.
Nurul mengatakan, Bastian tewas di sebuah klinik kawasan Cilangkap, Tapos, Depok, pada Selasa malam, 22 November 2016. "Memang ibu dari korban, baru melihat anaknya saat korban berada di klinik Cilangkap," ujar Nurul.
Berdasarkan keterangan dari ibu korban, balita tersebut meninggal tidak wajar. "Ada luka memar di sekujur tubuh seperti lengan dan perut," Nurul memungkasi.
Secara terpisah, Kepala Sub Bagian Humas Polresta Depok Ajun Komisaris Firdaus mengatakan hal yang serupa. Bastian Emeraldi diduga meninggal akibat dianiaya.
Meski demikian, menurut Firdaus, polisi masih menggelar penyelidikan lebih lanjut terkait kasus dugaan penganiayaan berujung kematian balita tersebut. Sejauh ini, enam saksi sudah dimintai keterangan yang di antaranya Y, sang pengasuh.
"Kami terus dalami kasus ini. Termasuk mencari motifnya. Sekarang tinggal tunggu hasil autopsi," juru bicara Polresta Depok itu memungkasi.
Post a Comment