5 Pemicu Perbedaan Gairah Bercinta Antara Pria dan Wanita
RAJAPOKER88, Jakarta Pria menyukai seks di pagi hari, sedangkan Anda mengingkan seks di malam hari. Saat pasangan mengambil posisi di ranjang, Anda justru lebih memilih untuk meringkuk di ranjang. Pria dan wanita memiliki gairah seks yang berbeda dan tidak selaras satu sama lain.
Rosemary Basson, seorang terapis seks menuturkan jika wanita memiliki gairah seks yang netral. Tidak negatif ataupun positif. Kaum hawa cenderung pasrah dan malas untuk memulai sesi bercinta. Gairah seks pada wanita cenderung terpengaruh oleh rangsangan dari pasangannya.
Melansir Sofeminine, Rabu (2/12/2015) berikut ini adalah perbedaan mengapa gairah seks wanita dan pria berbeda:
1. Pengaruh hormonal
Hormon yang mengontrol dorongan seks pada wanita dan pria adalah testosteron. Hormon ini diproduksi oleh testis dan kelenjar adrenal pada pria, sedangkan pada wanita diroduksi oleh ovarium.
Fluktuasi hormon, khususnya selama menstruasi, membuat wanita memiliki dorongan seks yang kuat. Sebelum ovulasi, hormon esterogen pada wanita akan mencapai puncak dan libido akan melonjak drastis. Namun usai melahirkan wanita akan mensekresi prolaktin yang mengurangi gairah seks.
Sedangkan pria hanya memiliki hormon testosteron yang memegang kendali dalam gairah seks. Tinggi atau rendahnya hormon ini tidak begitu berpengaruh pada gairah seks. Menurut sebuah penelitian seksologi, pria dengan hormon testosteron rendah juga tetap bisa memiliki libido yang tinggi.
2. Faktor psikologis
Asuhan, budaya, sikap sosial dan agama selama berabad-abad masih saja memberikan tekanan pada moral wanita. Dimana mereka harus menyembunyikan hasrat seksual daripada pria. Hal ini mungkin menjelaskan mengapa pria dapat memisahkan gairah seks dan perasaan. Pria bisa bercinta dengan wanita yang tidak dicintai.
Selanjutnya, dorongan seksual laki-laki cenderung impulsif dan berasal dari dalam, sedangkan dorongan seks wanita lebih cenderung terangsang oleh keinginan dan gairah oleh pasangannya.
3. Umur dan hasrat seksual
Gairah seksual pada pria dimulai pada masa pubertas, ketika mereka pertama kali mulai masturbasi. Gairah ini akan terus meningkat hingga usia 50 tahun dan perlahan akan menurun. Di usia tersebut pria akan mengalami andropause, penurunan testosteron yang mengarah ke libido rendah.
Pada wanita kematangan seksual baru mencapai puncak di usia 35 tahun. Selama menopause, kadar estrogen wanita akan turun dan ovarium menghasilkan lebih sedikit testosteron. Tapi karena faktor psikologis yang turut terlibat, ini tidak menjadi alasan jikalibidonya akan menurun. Wanita memiliki lebih banyak waktu untuk berpikir tentang hubungan dan keinginan mereka termasuk untuk urusan gairah seks.
4. Waktu seks
Mengapa pria selalu menginginkan seks di pagi hari? Kadar testosteron pria meningkat 30% di pagi hari. Sedangkan wanita membutuhkan waktu yang santai dan tenang untuk bercinta, tidak bisa secara tiba-tiba. Waktu yang ideal untuk bercinta bagi wanita adalah malam hari. Alasannya adalah wanita akan merasa tenang jika anak-anaknya sudah terlelap tidur. Inilah yang selalu menjadi alasan bentroknya gairah bercinta antara wanita dan pria.
5. Lalu bagaimana cara untuk menyelaraskan gairah bersama pasangan?
Ketika pasangan sedang tidak mood, Anda akan merasa ditolak dan rasanya sangat menyakitkan. Untuk menghindari situasi ini, ada baiknya Anda dan pasangan saling berkomunikasi untuk menyiapkan momen yang tepat. Anda dan pasangan perlu untuk mengekspresikan perasaan satu sama lain. Suasana bercinta akan semakin intim jika Anda memiliki gairah seks yang sebanding.
Post a Comment